Langsung ke konten utama

TRAGEDI KAPAL SS OURANG MEDAN

 


Kapal S.S Ourang Medan merupakan kapal kargo Belanda yang beroperasi pada sekitar tahun 1940-1948 di Perairan Selatan Malaka. Kapal S.S Ourang Medan sering disebut-sebut sebagai Kapal Hantu, dikarenakan pada suatu hari saat beroperasi entah kenapa seluruh kru kapal S.S Ourang Medan telah meninggal ditempat dan kejadian itu secara tiba-tiba. Banyak yang menduga-duga penyebab dari kejadian ini adalah barang bawaan kargo yang membawa cairan berbahaya dan ada juga yang berkata bahwa disebabkan oleh makhluk ghaib. 

Pada saat itu yang menerima SOS dari Kapal S.S Ourang Medan adalah kapal Silver Star dan City Of Baltimore yang kebetulan kapal tersebut ada dekat disekitar kapal S.S Ourang Medan. Setelah mendapat SOS tersebut kapal Silver Star langsung pergi ke titik SOS dari kapal S.S Ourang Medan untuk mengecek keadaan kapal. Banyak ditemukannya mayat yang berekspresi seperti ketakutan melihat sesuatu. Dan setelah mengecek kesana-kemari kru kapal Silver Star bergegas pergi dan setelah beberapa menit kapal S.S Ourang Medan meledak ditempat. Akibat dari kejadian ini banyak orang orang yang meragukan tentang kejadian kapal ini. 

Fakta menarik tentang kapal S.S Ourang Medan adalah kapal ini pernah terdapat dalam list nama kapal di arsip manapun, yang dimana semua kapal yang beroperasi namanya harus tercantum dalam list arsip perkapalan negara tersebut. 


Sumber referensi : 

https://en.wikipedia.org/wiki/Ourang_MedanKrvBev6JjeA

https://images.app.goo.gl/2se2Lg


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRAGEDI KECELAKAAN KERETA DI BINTARO

  Tragedi kecelakaan kereta Bintaro terjadi di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan. Tragedi ini terjadi pada tanggal 19 Oktober 1987. Tragedi ini terjadi karena adanya misscommunication antara dua stasiun. Hal ini dapat terjadi karena adanya kelalaian dari KAA Sudirama dalam memberikan tanda aman bagi KA 225, dan pada akhirnya KA 225 bertabrakan dengan KA 220 pada saat itu yang melintasi rel yang sama dengan KA 225. Akibat dari kecelakaan ini memakan korban jiwa sekitar 400 jiwa dari dua pihak kereta yaitu KA 220 dan KA 225.  Bangkai dua kereta ini disimpan di Balai Yasa, Yogyakarta.  Salah satu orang yang selamat dari tragedi kecelakaan kereta api ini adalah seorang masinis KA 225 yang bernama Slamet Suradio. Slamet Suradio lahir pada tanggal 18 Agustus 1939 di Purworejo.  Kala itu, ia diputus bersalah dan mendapatkan hukuman 5 tahun  penjara . Ia dianggap lalai sebagai seorang  masinis  karena memberangkatkan kereta tanpa izin dari PPKA.  Sumber referensi :  https://id.wikipedia.