Pada tanggal 13 Mei-15 Mei 1998 di Ibukota Jakarta, telah terjadi kerusuhan rasial terhadap etnis Tionghoa. Kejadian ini bukan hanya terjadi di Ibukota Jakarta saja namun juga terjadi di daerah lain seperti Medan dan Surakarta. Kejadian ini dipicu karena ekonomi finansial yang tidak seimbang dan semakin kritis serta korupsi yang sangat merajalela pada Orde Baru dan tragedi tertembaknya 4 mahasiswa Universitas Trisakti ( Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri Hertanto (1977 - 1998), Hafidin Royan (1976 - 1998), dan Hendriawan Sie (1978 - 1998). Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di kepala, tenggorokan, dan dada. Peristiwa ini melibatkan seluruh mahasiswa Universitas Trisakti yang ikut demo untuk diturunkan/dilengserkannya Presiden Soeharto dan diganti oleh Presiden B.J Habibie. Akibat yang ditimbulkan oleh tragedi ini adalah hancurnya bangunan yang ada di daerah itu, banyak mobil yang terbakar, dll. Akhirnya kejadian diselesaikan melalui jalur Yudisial yang me